KIAT SUKSES SEORANG
MUTHAWWIF
(HARI KEDUA : ZIARAH DALAM KOTA MADINAH)
Usai sholat Subuh dan Sholat Janazah, hendaknya seorang gaed lebih awal datang
ke restaurant bukan untuk sarapan lebih awal, tapi mengecek keberadaan buffet
restaurant dengan kontak ke petugas restaurant, kalau sudah siap lalu sang gaed
berdiri di loby dekat tangga yang menuju ke restaurant itu,
lalu mempersilahkan jamaah setelah datang dari mesjid untuk sarapan pagi dengan buffet yang sudah tersedia dengan menunjukkan pakai tangan jempol dan wajah yang berseri-seri, dan senyum yang tidak dibuat-buat. Ketika semua jamaah dimeja restaurant sedang menyantap hidangan, diharap sang gaed datang kesetiap meja jamaah dengan menanyakan keadaan jamaah pagi ini dan menanyakan menu makanan yang sudah tersedia serta mengingatkan bahwa ziarah dalam, jam tujuh pagi ini sudah di lobby dalam keadaan semua berwudhu dan tanpa membawa HP dan kamera, demikianlah seterusnya setiap jamaah makan, sang gaed harus hadir stand-by direstaurant dengan sikap tersebut diatas dan mempergunakan bahasa Indonesia yang baku serta tidak merokok.
lalu mempersilahkan jamaah setelah datang dari mesjid untuk sarapan pagi dengan buffet yang sudah tersedia dengan menunjukkan pakai tangan jempol dan wajah yang berseri-seri, dan senyum yang tidak dibuat-buat. Ketika semua jamaah dimeja restaurant sedang menyantap hidangan, diharap sang gaed datang kesetiap meja jamaah dengan menanyakan keadaan jamaah pagi ini dan menanyakan menu makanan yang sudah tersedia serta mengingatkan bahwa ziarah dalam, jam tujuh pagi ini sudah di lobby dalam keadaan semua berwudhu dan tanpa membawa HP dan kamera, demikianlah seterusnya setiap jamaah makan, sang gaed harus hadir stand-by direstaurant dengan sikap tersebut diatas dan mempergunakan bahasa Indonesia yang baku serta tidak merokok.
Dengan sikap yang santun seorang gaed tepat jam 06.30 pagi, menelpon para
jamaah ke setiap kamar setelah usai sarapan pagi dengan perkataan salam dan
lembut demikian :
"Assalamu'alaikum … Dengan
bapak Handoko?… ini Ubeid pak! Kami mohon bapak mempersiapkan diri dalam
keadaan berwudhu' dan berkumpul di lobby jam 07.00 tepat untuk ziarah dalam,
sekali lagi tanpa membawa kamera dan hand-phone… terima-kasih pak,
wassalamu'alaikum wr.wb".
Perkataan via telpon perkamar ini, walau sudah diumumkan di bus dan dan di
tempelkan pada kertas pengumuman di restaurant, jamaah terasa dihormati dan
dihargai dan akan lebih cepat berkumpul untuk tepat waktu.
Setelah berkumpul semua dilobby, lalu sang gaed sedikit memberikan tausiyah dan
adab berziarah ke Mesjid Nabawi, khususnya pada ibu-ibu yang apabila tidak ada
gaed wanitanya. Awali salam lalu ucapkan
"Jamaah… kita sekarang
berada d Kota Nabi, kota Rasul, semua orang mendambakan datang kesini untuk
berziarah kemakam beliau yang mulia ini, tapi sedikit dari mereka yang dapat
izin karenanya, alhamdulillah kitalah yang beruntung pagi ini bisa berziarah,
maka kami berharap pergunakanlah semaksimal mungkin keberadaan kita di Kota
Rasul ini, untuk selalu sholat berjamaah dimesjid Nabawi yang berpahala seribu
kali dibanding mesjid lainnya ditanah air kita, selalulah i'tikaf, baca
alqur'an dan perbanyaklah kegiatan didalam mesjid!. Hotel yang kami siapkan ini
adalah tempat lelah setelah kita pergunakan banyak ibadah dalam mesjid, maka
tujuan ziarah kita ini adalah mari kita ikhlaskan karena Allah mengharap ridho-Nya,
mengharap syafaat Rasulullah kelak dan semoga kita termasuk orang-orang yang
beruntung amien… wassalamu'alaikum wr.wb…Bismillah mari kita berangkat".
Lalu berangkatlah bersama-sama kedepan mesjid dengan posisi gaed didepan jamaah
berjalan secara pelan, setelah didepan mesjid kumpul dulu semua dan gaed
ditengah-tengah jamaah memimpin doa masuk mesjid bersama-sama :
بسم الله وعلى ملة
رسول الله. رب أدخلني مدخل صدق وأخرجنى مخرج صدق واجعلنى من لدنك سلطانا نصيرا.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد . اللهم اغفرلي ذنوبي وافتحلي أبواب
رحمتك وأدخلني فيها يا أرحم الراحمين...
Setelah itu dibagi, yang ibu-ibu melalui pintu Utsman bin Affan RA bersama gaed
perempuannya kalau ada, kalau tidak ada diarahkan setelah masuk mesjid untuk
sholat tahiyatul-mesjid lalu diberi tahu posisi makam Nabi dan dua sahabatnya
dan posisi raudloh itu sendiri, dengan ucapkan salam dan sholat sunnat mutlaq
di roudloh serta berdoa sesuai dengan buku tuntunan manasik yang diberikan oleh
travel. Diberitahukan pula waktu ziarah ini paling sedikit satu jam, usai
ziarah sebaiknya bertemunya kembali sama bapak-bapak diloby hotel, untuk ziarah
baqi' khusus ibu-ibu sebaiknya waktu besok ziarah luar dengan bus dari arah
timur baqi.
Setelah masuk mesjid langkah pertama adalah sholat tahiyyatul-mesjid, setelah
itu terus melangkah bersama bapak-bapak menuju ke makam Nabi dan dua sahabatnya
sambil bercerita banyak tentang mesjid nabawi seperti kubah mesjid ini otomatis
pakai remote, jika ada orang asing mendekat kita habis sholat meminta sesuatu,
sebaiknya suruh bilang Allah Karim sambil menunjukkan telunjuk keatas. Pada
waktu mendekat makam nabi tentu disitu banyak para muzawwirin orang arab,
sebaiknya sang gaed bersifat diam dan sebelumnya sudah memberi tahu kejamaah
jika ada orang yang menawarin jasa berziarah bersama suruh ucapkan "afwan
ya syekh" dan suruh tangan kanan mengusap dada. Dengan langkah pasti sang
gaed sudah berada didepan makam Nabi lalu bimbinglah jamaah baca salam bersama,
posisi gaed ditengah-tengah jamaah agar kedengaran semua dan tanpa terlalu
tinggi mengangkat suara biar tidak mengganggu konsentrasi jamaah yang lain
dalam ziarah juga diberitahukan waktu ucapan salam dilarang mengangkat tangan,
posisi tangan bersedekap dibawah pusar, lalu pimpinlah ! :
السلام عليك يا رسول
الله ورحمة الله وبركاته. السلام عليك يا نبي الله. السلام عليك يا صفوة
الله. السلام عليك يا حبيب الله. أشهد أن لاإله إلا الله وحده لا شريك
له وأنك عبده ورسوله. وأشهد أنك قد بلغت الرسالة وأديت الأمانة ونصحت الأمة وجاهدت
في سبيل الله. فصلى الله عليك صلاة دائمة إلى يوم الدين. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة
وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. اللهم أته الوسيلة والفضيلة والدرجة الرفيعة
وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته إنك لا تخلف الميعات.
Salam ini bisa diperpanjang pada buku manasik yang lain, setelah itu diberi
tahu kejamaah jikalau ada salam wasiat dari keluarga dari tanah air harap
disampaikan sekarang juga, atau suruh sampaikan salam orang-tua semua ke
rasulullah. Setelah itu diumumkan untuk melangkah sekali kesebelah kanan berhadapan
dengan pusara Sayyidini Abubakar RA, lalu pimpin salam :
السلام عليك يا خليفة
رسول الله. السلام عليك ياصاحب رسول الله فى الغار. السلام عليك يا أمينة على
الأسرار جزاك الله عنا أفضل ما جزى إماما عن أمة نبيه. فلقد خلقته أحسن
الخلق وسلكت طريقه ومنهاجه خير سلوك ونصرت اللإسلام ووصلت الأرحام ولم تزل قائما
بالحق حتى أتاك اليقين. فا السلام عليك ورحمة الله وبركاته.
Setelah itu melangkah satu langkah kesebelah kanan, berhadapan dengan makam
Sayyidina Umar bin Khattab lalu pimpin salam :
السلام عليك يا مظهر
الإسلام. السلام عليك يافاروق. السلام عليك يامن نطقت بالصواب وكفلت الأيتام ووصلت
الأرحام وقوي بك الإسلام. السلام عليك ورحمة الله.
Setelah salam kesemuanya jika memungkinkan tidak ramai berbaliklah arah
menghadap kiblat, untuk berdoa bersama, berdoa mohon ziarah kita maqbul, umroh
kitapun maqbul dan ibadah lainpun maqbul diterima oleh Allah
SWT.
Setelah itu suruh jamaah kedepan sambil baca kembali salam dan sholawat
sendiri-sendiri sambil pula mengintip pusara Sayyidina Umar, Sayyidina Abu
Bakar dan Rasulullah terus menuju ke Raudhah. Karena di raudhah kadang tidak
memungkinkan untuk memimpin pembacaan doa bersama, maka sang gaed sebelum masuk
raudhoh sedikit memberikan tausiyah bahwa raudhoh adalah satu-satunya tempat
mustajab di Medina dan menerangkan kan hadits nabi :
ما بين بيتي ومنبري
روضة من رياض الجنة
Artinya 'Diantara rumahku dan
mimbarku adalah taman dari taman surga'. Terangkan beberapa ahli hadits tentang
raudhoh 1. Bahwa Allah SWT., Menurunkan rahmat-Nya dan berbagai kebahagiaan
ditempat ini, karena ditempat ini dilakukan dzikir dan pemujaan kepada Allah,
yang karenanya tentu dijanjikan surga. 2.Tempat ini kelak setelah kiamat
benar-benar akan dipindahkan oleh Allah ke surga, sehingga ia menjadi bagian
dari taman surga yang hakiki. 3.Orang-orang yang pernah berdoa di Raudhoh akan
melihatnya di surga.
Menunjukkan pula di raudhoh yang tinggi itu mimbar Rasulullah dan ini mihrab
tempat imam Nabi, dan yang panggung itu adalah tempat adzan, menerangkan pula
beberapa tiang yang di raudhah Pertama Tiang Utusan/Duta, pada tiang ini
tertulis هذه أسطوانة الوفود Nabi menggunakan tempat ini
untuk menemui para utusan yang datang. Beberapa sahabat terkemuka duduk
disekitar beliau selama pertemuan berlangsung. Kedua Tiang Pengawal, pada tiang
ini tertulis :هذه أسطوانة الحرس menjadi tempat
berdiri para pengawal Nabi. Pintu rumah Siti Aisyah berhadapan dengan ting ini,
dan Nabi melalui pintu ini menuju ke mesjid Nabawi. Ketiga Tiang Tempat Tidur
tertulis padanya : هذه أسطوانة السرير Rasulullah
menggunakan tempat ini sebagai tempat tidurnya selama i'tikaf. Keempat Tiang
Abu Lubabah, tertulis padanya : هذه
أسطوان أبى لبابة
Nabi bermaksud menghukum Yahudi Bani Quraidhoh atas penghianatannya
kepada Nabi, Abu Lubabah ditunjuk sebagai penengah. Dia secara tidak sengaja
membocorkan rahasia Nabi pada suku Yahudi itu, Abu Lubabah segera
menyadari kesalahannya dan mengikat dirinya sendiri pada tiang ini, hingga
Allah menerima taubatnya, setelah tujuh hari Nbi menerima wahyu mengenai
diterimanya taubat Abu Lubabah dan melepaskan ikatannya dengan tangannya. Ayat
27 – 28 surat al-Anfal diwahyukan untuk memberikan kepada kita sebuah
pelajaran.yaitu bahwa mengkhianati kepercayaan adalah sebuah kesalahan yang
sangat fatal bagi para sahabat Nabi, sehingga mereka melakukan suatu tindakan yang
luar biasa untuk memperbaiki kesalahannya. Kelima Tiang Aisyah, tertulis pada
tiang ini هذه أسطوانة عائشة. Siti Aisyah menceritakan bahwa
Nabi bersabda "Ada tempat yang sangat pentinng didalam Mesjid Nabawi yang
mulia, jika orang mengertahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk
mendapatkan kesempatan agar bisa sholat disana", suatu hari sahabat nabi
bertanya kepada Aisyah tentang tempat ini, beliau menolak untuk memberitahukan
tempat tersebut, akhirnya para sahabat pergi, sedangkan Aisyah masih bersama
keponakannya Abdullah bin Zubair, belakangan para sahabat memperhatikan bahwa
Abdullah bin Zubair sholat dekat dengan tiang Aisyah, sahabat meyakini bahwa
Aisyah memberitahukan tempat tersebut secara rahasia kepada keponakannya. Nabi
pernah mengimami sholat dari titik ini selama beberapa hari setelah perubahan
kiblat dari Masjidil aqsa ke Ka'bah di Mekkah. Belakangan beliau selalu
mengimami sholat dari titik yang sekarang dikenal sebagai Mihrab Nabawi
As-Syarif. Keenam Tiang Mukhallaqah : tertulis padanya هذه أسطوانة مخلقة Nabi bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak
pada tempat dimana tiang ini berada).
Ketika melakukan khotbah jum'at, kaum anshar dengan hormat menawarkan pada
Nabi, kami dapat membuat sebuah mimbar yang terdiri dari tiga anak tangga
dibangun. Ketika Nabi duduk diatas mimbar ini untuk berkhotbah para sahabat
mendengar batang pohon kurma itu menangis seperti anak kecil, lalu Nabi
mendekati pohon yang menangis itu kemudian memeluknya, pohon itu lalu tenang
setelah sebelumnya terisak-isak seperti unta betina, pohon kurma itu menangis
karena ia tidak lagi digunakan untuk mengingat Allah, sejak itu pohon tersebut
diberi sejenis pewangi yang disebut khaluq dan kemudian dikenal dengan sebutan
tiang Mukhallaqah.
Kemudian menceritakan pula sang gaed tentang mihrab-mihrab yang ada didalam
mesjid, Pertama Mihrab Nabawi, tidak ada mihrab di dalam mesjid Nabi selama
pemerintahan Nabi dan empat khalifah. Pada tahun 9l H, Umar bin Abdul Azis
pertama kali melakukan sholat disini didalam sebuah bentuk mihrab, jika kita
berdiri didalam mihrab ini dan melakukan sholat, tempat sujud kita akan
terletak ditempat kaki Nabi berpijak, dinding tebal mihrab ini menutupi tempat
sujud Nabi yang sebenarnya. Kedua Mihrab Utsmani, khalifah Utsman mengimami
sholat di tempat ini, sekarang Imam Mesjid Nabawi juga mengimami sholat disini.
Umar bin Abdul Aziz kemudian membangun sebuah mihrab disini. Ketiga Mihrab
Hanafi, sebelum Imam sholat dari empat madzhab, hanafi, syafi'I, maliki dan hambali
mengimami sholat di Mesjid Nabi secara terpisah pada waktu yang sedikit berbeda
dan pada tempat yang berbeda pula. Imam Hanafi mengimami sholat pada tempat
ini. Namun kini, hanya satu sholat berjamaah yang diselenggarakan di Mesjid
Nabi yang dipimpin oleh Imam Madzhab Hambali, hal ini berlaku sejak kekuasaan
dipegang oleh Pemerintah Saudi.
Setelah bercerita banyak tentang diatas baru diberitahukan bahwa karena sangat
padatnya di raudhah maka diperintahkan jamaah untuk sholat mutlaq dua rakaat
secara terpisah didalam raudhah dan doa secara sendiri sesuai buku panduan
manasik yang ada dan ditambah doa-doa yang lain, dikasih waktu cukup paling
sedikit setengah jam dan berkumpul kembali dibelakang mihrab utsman, bagi
jamaah yang ingin memperpanjang keberadaannya diraudhah sampai dhuhur
diperkenankan. Setelah berkumpul semua barulah kembali ke hotel bersama-sama
sambil banyak bercerita meneruskan keutamaan tentang kota madinah, sambil
memberitahukan bahwa bahwa sholat dhuhur jatuh pada jam 12.30, satu jam sebelum
adzan diberitahukan seluruh jamaah secara tersendiri pergi ke mesjid nabawi
tunaikan sholat dhuhur, selepas sholat dhuhur semua jamaah harap kembali ke
hotel dan makan siang direstaurant, lalu istirahat siang, dan diumumkan
jam tiga sore harap berkumpul kembali diloby hotel untuk sholat ashar, bersama
gaed ke mesjid nabawi, karena setelah sholat ashar meneruskan beberapa tempat
bersejarah di dalam mesjid nabawi dan ziarah ke dalam lokasi pekuburan baqi'
sedangkan ibu-ibu keesokan harinya pada waktu ziarah luar dari arah timur bagi'
bersama-sama didalam bus.
Setelah usai sholat Ashar kembali gaed membawa jamaah, anjurkan jamaah untuk
sholat sunnat janazah karena berpahala sebagaimana sabda nabi :
من صلى على جنازة فله
قيراط فإن شهد دفنها فله قيرطان والقيراط مثل أحد
"Barang siapa yang sholat
jenazah maka baginya satu qirath (gundukan) dan apabila menyaksikan
pemakamannya maka baginya dua qirath dan satu qirath sama seperti gunung
uhud". Setelah sholat jenazah, kali ini kebelakang makam nabi menerangkan
l. Mihrab Tahajjub, nabi melakukan sholat tahajjud ditempat ini. 2. Panggung
untuk Pegawai Keamanan, jika kita memasuki mesjid Nabi dari pintu Jibril,
panggung ini akan berada di sebelah kanan, dibangun oleh sulthan Nuruddin
Zanki, panggung ini sebenarnya bukanlah tempat dari ahlu suffah, seperti banyak
perkiraan banyak penziarah. 3. Tempat Ahlus Suffah, Suffah berarti tempat
berteduh. Sahabat Nabi yang miskin dan tidak memiliki rumah, bertempat tinggal
di Suffah, disini mereka mendapat pendidikan tentang Islam dan mengamalkan
Islam dengan berbagai cara. Jika kita berjalan dari tiang Aisyah berlawanan
dengan arah kiblat, suffah berada setelah tiang kelima, namun setelah Nabi
memperluas mesjid pada tahun ketujuh hijriyah suffah dipindah sekitar sepuluh
meter kearah timur.
Setelah menerangkan bagian tersebut diatas yang belum diterangkan pagi hari
karena tertutup oleh tempat raudhah ibu-ibu maka bawalah jamaah keluar melalui
pintu Jibril, terangkan pula bahwa jendela dekat babul jibril itu adalah tempat
dimana malaikat Jibril memberikan wahyu kepada Rasulullah melalui jendela itu
yang tertulis diatasnya wahyu Allah :
إن الله وملائكته
يصلون على النبي ياأيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
langsung setelah itu
bawalah jamaah kedalam pekuburuan baqi' menerangkan beberapa pekuburan disana
yang diketahui seperti Makam Sayyidina Utsman, Saad bin abi waqqas, Abu
khudri said, Saad bin mu'adz, Abdullah bin mas'ud, Abdurahman bin Auf dan lebih
dari sepuluh ribu makam para sahabat Nabi. Juga menerangkan kuburan putri-putri
nabi : Fatimah, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Zainab juga putra beliau
Ibrahim, tunjukkan pula kuburan istri-istri Nabi kecuali Sitti Khatijah
di Ma'lah dan Sitti Maimunah di Jumum. Makam ahlul-bait dll… lalu pimpin salam
sebagaimana berikut :
السلام عليكم يا
دارقوم مؤمنين وإن إن شاءالله بكم لاحقون أنتم سلفنا ونحن بالأثر يغفرالله لنا
ولكم ويرحم الله المستقدمين منكم والمستأخرين اللهم لاتحرمنا أجرهم ولاتفتنابعدهم
واغفر لنا ولهم اللهم اغفر لأهل البقيع الغرقد.
Setelah itu pimpin doa khusus
ditengah-tengah pekuburan baqi', tunjukkan makam Sayyidina Utsman bin Affan,
lalu pimpin salam :
السلام عليك ياذالنورين ياعثمان بن عفان, السلام عليك يا
ثلث خلفاء الراشدين, السلام عليك يا مجهز جيش العسرة بالنقد والعين وجمع القرأن
بين الدفتين, جزاك الله عن أمة رسول الله صلى الله عليه
وسلم
خير الجزاء, الله ارض عنه وارفع درجته وأكرم مقامه و أجزل ثوابه أمين...
Setelah ziarah baqi' tidak lagi kembali ke hotel tapi ajaklah jamaah
lihat-lihat sekitar mesjid nabawi, bangunan mesjid dan pasar-pasarnya. Setengah
jam menjelang magrib kembali berwudhu bagi yang batal di tempat wudlu' mesjid,
setelah itu masuklah mesjid dengan biasa doa masuk mesjid ditambah niat sunnat
i'tikat, lalu ambil tempat duduk di mesjid yang bisa berkumpul sama-sama
jamaah, biasakan jamaah untuk sholat sunnat rawatib, setelah sholat magrib
tidak perlu pulang ke hotel tapi tetap i'tikaf dalam mesjid, dalam
i'tikaf suruh jamaah baca alqur'an dan banyak dzikir lalu setengah jam
menjelang isya' kembali sang gaed memberikan sedikit nasehat pentingnya sholat
berjamaah atau lainnya.
Setelah sholat isya' kembali ke hotel langsung menuju ke restaurant, ingat sang
gaed tetap sifat seperti biasa lebih awal menuju buffet restaurant guna
mengecek kesiapannya, lalu mengontrol jamaah satu-satu dan mengumumkan disetiap
meja jamaah bahwa besok pagi jam 06.30 siap dilobby dalam keadaan berwudlu,
pakaian rapi dan sopan boleh membawa kamera untuk ziarah luar kota madinah.
Diperkenankan bagi gaed makan bersama jamaah bila sudah tiba semua direstauran
itu dan memberikan pengumuman tapi dengan syarat makannya harus sopan tanpa
berkecap-kecap, pakai garpu dan sendok, harus tahu diri selesai makan garpu dan
sendok ditelungkupkan.
Tidak dilupakan pula seorang gaed harus tetap berpakaian yang rapi sopan
islami, jangan memakai celana levis dan baju berlengan pendek, sungguh sangat
berwibawa apabila memakai baju koko dan topi atau berpakaian top arab putih
terusan dengan memakai topi haji.
Mungkin setelah makan malam dari sebagian jamaah ada yang mau shopping
disekitar hotel hendaklah diantar khususnya ibu-ibu, untuk menemani dan
menterjemahkan bahasanya, paling akhir jam 11 malam sudah kembali ke hotel.
Setelah itu barulah istirahat malam, jika terpaksa sang gaed tidur bersama
jamaah laki-laki maka kesopanan pun juga tetap dijaga, jangan pakai sabun,
odol, sikat gigi milik jamaah, dan jangan merokok didalam kamar. jangan lupa jamaah
itu diajak berdoa sebelum tidur dan bangunpun sang gaed lebih awal jam 03.30
untuk membangunkan jamaah yang lain guna sholat tahajjud dan sholat subuh
bersama sang gaed.
0 Response to "KIAT SUKSES SEORANG MUTHAWWIF 2"
Posting Komentar
Terima Kasih Kami Ucapkan Kepada Semua Pengunjung Blog Ini
Kami senang Jika Blog Ini Bermanfaat Untuk Anda Semua, dan Kami Memohon Agar Artikel Kami Di share Sehingga Banyak Manfaat yang Kita dapatkan, Terima kasih
Hormat kami
Admin CongMojib.com